Senin, 14 Mei 2012

Kreasi Batik Dalam Penyunggingan

Penyungging adalah ahli pembuat motif batik tradisional secara manual. Unsur penyuginggan dikenal sebagi designer yang dewasa ini menggunakan alat teknologi modern seperti komputer dsb. Namun hasil-hasil batik yang bermotif sangat indah dan filosofis banyak dihasilkan oleh penyungging batik tradisional sejak awal ditemukannya pembuatan batik zaman kuno. Bahkan para Raja dan Sultan memanfaatkan penyungging untuk membuat batik "Maha Karya"sebagai "Great Design" batik baik bermotif flora dan fauna, serta "legendaris". Para ahali pembuat batik menurut pakem batik tertentu, mewajibkan bahwa unsur desing atau motif batik harus berunsurkan : (1) gunung (tanah ) ; (2) mega ; (3) angin (maruto); (4) unsur geni (api) serta unsur binatang (hewan) yang dikenal sebagai "Batik Motif Semen" (dari semian atau lambang kesuburan). 
Hampir tidak ada maha-karya batik tanpa penyunggingnya, namun para penyungging tidak banyak dikenal secara menonjol, mereka tidak ternama hanya batik nya yang dikenal. Inspirasi batik sebenarnya banyak ditentukan oleh penyunggingnya, etestika, filosofi, budaya, dan pemaknaan yang bisa dianggap tabu sangat dijunjung-tinggi oleh para penyungging, motif batik legendaris yang melukiskan sejarah dan histori suatu cerita rakyat, kisah kepahlawanan, penyeberan agama, dan budaya tergambar dari motif batik yang diciptakan. Batik kontemporer dewasa ini banyak meninggalkan pakem-pakem batik asli yang sesunguhnya, kebutuhan pasar dan trend modis, penyungging batik makin tidak dikenal dan dibutuhkan karena dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Namun tetap tidak ada karya batik yang menerima pengakuan Unesco sebenarnya dikaryai oleh pnyunggingnya baik untuk batik Tulis maupun batik Cap. Contoh motif batik diatas adalah hasil karya penyunggingan yang peran penyungging tidak dikenal. (H.Faurozi, Pengamat Batik, Indonesia, tinggal di Bandung,Hp.085222066116 Mengoleksi sejumlah rengsi batik tulis).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar