Senin, 14 Mei 2012

Batik Encim

Batik Encim karya batik tulis yang biasa digunakan peranakan Tionghoa wanita yang dikenal "Encim" diapresiasi pada batik tulis sebagai busana yang dikombinasikan dengan bahan kebaya warna putih. Tehnik pembatikan tulis yang berkualitas asli dan tinggi, dibuat para pengrajin batik di Kota Batik Pekalongan pelesatrian budaya batik dari Cina, yang hingga kini masih bertahan.
(H.Ch.Faurozi, Mengamati Batik Encim, Hp.085222066116, tinggal di Bandung).

Membatik Motif Dasar

Fisualisasi membatik tulis setelah diberi motif dasar "elar garuda" dan khasanah flora dan fauna, detail batik yang indah dan eklusip memerlukan ketekunan dan pengisian isen-isen batik baik cecek dan titik-titik dari kata membatik atau membuat titik-titik.Inilah asli pembatikan menurut pakem dari pengakuan Unesco yaitu digunakannya lilin malam sebagai perintang warna.
(H.Ch.Faurozi., Mengamati Pola Membatik Dasar, tinggal di Bandung)

Batik Dewa Dewa

Batik Dewa-Dewa melambangkan motif batik lambang pemujaan kepada "Dewa-dewa" kompoisisi dasar batik latar putih dengan pewarnaan sederhana merah sogan dan hitam. Abstraksi pelukisan yang mengelilinginya dengan artikulasi posisi halaman utama lambang burung-kadewatan, gerakan-gerakan pemujaan dirancang oleh para penyungging batik beradasarkan pengetahuan alamiah yang penuh makna dan filosofis.
(H.Ch.Faurozi, Mengamati Batik Dewa-Dewa, tinggal di Bandung,Hp.085222066116)

Batik Kompeni

Batik Komponi motif batik katagori great design oleh pengrajin batik di Pekalongan dengan komposisi sebagai sarung yaitu ada bagian sorot dan badan (awak). Pada sorot pewarnaan dasar biru tua dengan motif bouket dan gambar burung bangau menambah aksen keindahan batik ini. Pada bagian badan (awak) dengan motif gitar, dan alat musik gambus serta bintang melambangkan nuansa modern pada latar dasar putih, memang unik, indah, historis dan filosofis.
(H.Ch.Faurozi.,Mengamati Batik Kompeni, tinggal di Bandung)

Batik Nusantara

Batik Nusantara suatu karya motif batik asli tradisional dengan latar "putih", ini memerlukan proses yang agak rumit karena dalam pewarnaan memerlukan pengeblokan dasar menyeluruh dengan malam lilin yang hampir menutupi motif batik dasarnya. Ketekunan dan kesabaran yang tinggi untuk menghasilkan karya batik Nusantara ini, motif burung , flora dan fauna yang mengelilinginya melambangkan filosofis Nusantara yang beraneka-ragam tetumbuhan dan kemakmuran serta kejayaan.
(H.Ch.Faurozi, Mengamati Motif Batik Nusantara, tinggal di Bandung,Hp.085222066116)

Batik Art

"Batik Art" adalah batik dengan proses batik tulis, dengan pelukisan motif batik atas suatu seni yang menggambarkan karya-karya legendaris, pemujaan, pelukisan kharismatis, budaya antropologis, tradisi-tradisi, dan pemaknaan-pemaknaan filosofis dalam batik art. Pemrosesan batik memadukan unsur-unsur keaslian batik dengan pelukisan-pelukisan dalamm komposisi warna dan dasar pemotifan asli.
(H.Ch.Faurozi, Mengamati Batik Art, tinggal di Bandung HP.085222066116)

Kreasi Batik Dalam Penyunggingan

Penyungging adalah ahli pembuat motif batik tradisional secara manual. Unsur penyuginggan dikenal sebagi designer yang dewasa ini menggunakan alat teknologi modern seperti komputer dsb. Namun hasil-hasil batik yang bermotif sangat indah dan filosofis banyak dihasilkan oleh penyungging batik tradisional sejak awal ditemukannya pembuatan batik zaman kuno. Bahkan para Raja dan Sultan memanfaatkan penyungging untuk membuat batik "Maha Karya"sebagai "Great Design" batik baik bermotif flora dan fauna, serta "legendaris". Para ahali pembuat batik menurut pakem batik tertentu, mewajibkan bahwa unsur desing atau motif batik harus berunsurkan : (1) gunung (tanah ) ; (2) mega ; (3) angin (maruto); (4) unsur geni (api) serta unsur binatang (hewan) yang dikenal sebagai "Batik Motif Semen" (dari semian atau lambang kesuburan). 
Hampir tidak ada maha-karya batik tanpa penyunggingnya, namun para penyungging tidak banyak dikenal secara menonjol, mereka tidak ternama hanya batik nya yang dikenal. Inspirasi batik sebenarnya banyak ditentukan oleh penyunggingnya, etestika, filosofi, budaya, dan pemaknaan yang bisa dianggap tabu sangat dijunjung-tinggi oleh para penyungging, motif batik legendaris yang melukiskan sejarah dan histori suatu cerita rakyat, kisah kepahlawanan, penyeberan agama, dan budaya tergambar dari motif batik yang diciptakan. Batik kontemporer dewasa ini banyak meninggalkan pakem-pakem batik asli yang sesunguhnya, kebutuhan pasar dan trend modis, penyungging batik makin tidak dikenal dan dibutuhkan karena dianggap kuno dan ketinggalan zaman. Namun tetap tidak ada karya batik yang menerima pengakuan Unesco sebenarnya dikaryai oleh pnyunggingnya baik untuk batik Tulis maupun batik Cap. Contoh motif batik diatas adalah hasil karya penyunggingan yang peran penyungging tidak dikenal. (H.Faurozi, Pengamat Batik, Indonesia, tinggal di Bandung,Hp.085222066116 Mengoleksi sejumlah rengsi batik tulis).